TIM PENELITI :
-
Eko Agung Syaputra, M.Ds.*
-
Ade Wahyu Yusariarta P. P., S.T., M.T.
-
Nia Febrianti, S.T., M.T.
-
Gunanda Tiara Maharany, S.Ds., M.Ds.
MANFAAT :
-
Mendukung Keberlanjutan Lingkungan: Penelitian ini berkontribusi pada pengurangan kerusakan lingkungan dengan menggunakan material biokomposit dari limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Material ini ramah lingkungan, biodegradable, dan dapat membantu mengurangi konsumsi kayu hutan, sehingga mendukung pelestarian ekosistem darat.
-
Mendukung Ekonomi Lokal: Dengan menciptakan cinderamata dari limbah TKKS, penelitian ini meningkatkan daya saing UMKM lokal. Produk ini dapat dijadikan ikon oleh-oleh khas yang mewakili identitas Indonesia dan berpotensi untuk pasar internasional.
-
Mendukung Branding IKN: Produk yang dihasilkan, seperti set teh dari material TKKS, mendukung upaya branding Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai ibu kota paling hijau di dunia. Ini memperkuat citra IKN sebagai kota yang berorientasi pada keberlanjutan.
-
Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs): Penelitian ini selaras dengan beberapa poin SDGs, yaitu Inovasi dan infrastruktur industri: menyediakan inovasi material baru; Konsumsi dan produksi bertanggung jawab: memastikan pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan; Kehidupan di darat: mengurangi deforestasi dan menjaga keanekaragaman hayati.
-
Peningkatan Kesadaran Lingkungan: Produk yang dihasilkan menjadi media edukasi untuk menyampaikan pesan keberlanjutan kepada konsumen, sehingga membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan.
DESKRIPSI :
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan cinderamata pariwisata berkelanjutan menggunakan material biokomposit berbahan dasar limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebagai bagian dari upaya mendukung branding Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai ibu kota paling hijau di dunia. Limbah TKKS, yang melimpah sebagai hasil sampingan industri kelapa sawit, diproses menjadi biokomposit yang kuat, ringan, tahan panas, dan 100% dapat terurai secara hayati. Material ini dipilih karena potensi uniknya sebagai alternatif ramah lingkungan untuk menggantikan kayu hutan dalam pembuatan cinderamata.
Dengan menggunakan metode Design-Driven Material Innovation (DDMI), penelitian ini melewati lima tahap, yaitu sensing, sensemaking, specifying, setting up, dan placing. Proses ini menghasilkan desain dan prototipe set teh sebagai cinderamata khas yang mencerminkan identitas budaya Indonesia dan memenuhi standar keberlanjutan. Produk ini dirancang tidak hanya untuk estetika tetapi juga untuk fungsi dan simbolisme, menjadikannya ideal untuk pasar internasional dan agenda kenegaraan.
Penelitian ini mendukung beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), termasuk inovasi industri, konsumsi bertanggung jawab, pelestarian ekosistem darat, dan pengembangan komunitas berkelanjutan. Hasilnya diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM lokal, mengurangi deforestasi, dan memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang peduli terhadap keberlanjutan. Penelitian ini juga membuka peluang untuk eksplorasi lebih lanjut dalam produksi skala industri dan desain visual produk.
Gambar 1. First Idea Sketch
Gambar 2 : Second Idea Sketch
Gambar 3. Final Prototpe
Gambar 4. Proses Pembuatan Biokomposit